Kamis, 16 November 2017

Pegangan Ilmu Falak (part 2b

sambungan dari ..... SINI


PERHITUNGAN GERHANA BULAN dan MATAHARI

Perhitungan gerhana bulan dan gerhana matahari dengan sistem Ephemeris Hisab Rukyat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut:

A.   Gerhana Bulan (contoh perhitungan GBT bulan Jumadil Ula 1439 H)

1.      Kemungkinan terjadinya gerhana bulan pada bulan Jumadil Ula 1439 H (dihitung berdasarkan tabel kemungkinan terjadinya gerhana. Terlampir.)

Tahun 1430    = 326° 14' 12”
Tahun 9    = 72° 25' 12”
Jumadil Ula    = 138° 1' 7”
Jumlah          = 536° 40' 31”
                             360° 00’ 00” –  
                      =  176° 40' 31”
Gerhana bulan mungkin akan terjadi apabila hasil penjumlahan tersebut:
·                     antara 000° s/d 014°
·                     antara 165° s/d 194°
·                     antara 354° s/d 360°
Hasil atau angka 176° 40' 31”  ini berada di antara 165° s/d 194°,

sehingga pada pertengahan bulan Jumadil Ula 1439 H.  ada kemungkinan terjadi gerhana bulan.

2.      Konversi tanggal kemungkinan terjadinya gerhana ke kalender masehi

Tanggal 14 Jumadil Ula 1439 H. atau 14 - 05 - 1439 H.
Waktu yang telah dilalui selama 1438 tahun + 4 bulan + 14 hari
1438 ÷ 30 = 47 daur (siklus) + 28 tahun + 4 bulan + 14 hari
47 siklus = 47 x 10631 =                   499657 hari
28 tahun = 28 x 354 + 10[1] =            9922 hari
4 bulan = 30 x 2 + 29 x 2 =              118 hari
14 hari =                                       14 hari +
Jumlah hari ( Tanggal 14 Jumadil Ula 1439 H. atau 14 - 05 - 1439 H.) ) =  509711 hari
Selisih Kalender Masehi-Hijriyah =  227.016 hari
Anggaran baru Gregorius (10 + 3)     =           13 hari +
           Jumlah                                        =     736740 hari
509711 ÷ 7   = 72815,   lebih 6 hari  = Selasa (dihitung mulai Jum’at)
509711 ÷ 5 = 101942,  lebih 1 hari  = Legi (dihitung mulai Legi)
736740 ÷ 1461    = 504 daur/siklus + 396 hari
504 siklus =504 x 4 =  2016 tahun
396 hari = 396 ÷ 365 = 1 tahun + 31 hari
31 hari   =    0 bulan + 31 hari



Waktu yang dilewati adalah : 31 hari + 0 bulan + 2017 tahun (1 + 2016),

waktu yang berjalan adalah : hari ke 31, bulan ke 01 dan tahun 2018.

Jadi, tanggal Tanggal 14 Jumadil Ula 1439 H. atau 14 - 05 - 1439 H. bertepatan dengan hari Selasa Legi, tanggal 31 Januari 2018 M.



[1] Jumlah kabisat dalam 22 tahun yaitu tahun ke 2, 5, 7, 10, 13, 16, 18, 21 tetapi ada variasi lain untuk urutan tahun kabisat selain ini (diantaranya yaitu tahun ke 2, 5, 7, 10, 13, 16, 19, 21)

[2] Yaitu 10 hari koreksi penanggaln oleh paus gregorius ditambah jumlah angka abad yang tidak habis dibagi 4 sejak 1582 yaitu abad 17, 18, 19 sehingga : 10 + 3 = 13



3.      Menyiapkan data astronomis dari Ephemeris.

Siapkan data ephemeris tanggal 31 Januari 2018 M. sesuai hasil konversi.Bila dalam tanggal
tersebut tidak terjadi FIB terbesar, maka gunakan data Ephemeris satu hari setelahnya.
1.      Pada tanggal 31 Januari 2018 FIB terbesar adalah 0.999987952172269 terjadi pada
 jam 13 GMT.Pada jam 13 GMT tersebut, harga mutlak Lintang bulan pada
kolom Apparent Latitude bulan sebesar  0° 18' 29.8” . Harga ini  lebih kecil dari1° 0' 24” ,
sehingga pada saat itu  benar akan terjadi gerhana bulan.



Kriteria menentukan adanya gerhana adalah :
1.         Jika harga mutlak lintang bulan lebih besar dari 1° 05’ 07” maka tidak akan terjadi gerhana bulan
2.         Jika harga mutlak lintang bulan lebih kecil dari 1° 00’ 24” maka pasti terjadi gerhana bulan
3.         Jika harga mutlak lintang bulan lebih kecil dari 1° 05’ 07” dan lebih besardari 1° 00’ 24” maka ada kemungkinan terjadi gerhana bulan
5.      Menghitung waktu istiqbal
a.       Sabaq matahari
ELM jam 12  = 311° 33' 36.9”
ELM jam 14  = 311° 38' 41.5”   -
B1     =  -0° 5' 4.6”
b.      Sabaq bulan
ALB jam 12  = 130° 43' 34.6”
ALB jam 14  = 131° 58' 21.7”   -
B2     =  -1° 14' 47.1”
c.       Jarak matahari dan bulan
MB = ELM – (ALB – 180)
   = 311° 33' 36.9”    (130° 43' 34.6”  – 180 )
311° 33' 36.9”  – (49° 16' 25.4” )
MB =   -0° 50' 2.3”
d.      Sabaq bulan ma’addal
SB = B2– B1
-1° 14' 47.1”  – -0° 5' 4.6”
SB =   358° 50' 17.5”
e.       Titik istiqbal
Titik Istiqbal = MB ÷ SB
-0° 50' 2.3”  ÷  358° 50' 17.5”
Titik Istiqbal = 359° 59' 51.6”
f.       Istiqbal            = Waktu FIB + Titik istiqbal – 00° 01’ 49.29”    
Waktu FIB      = 13 : 00 : 00
Titik istiqbal   =   359° 59' 51.6”  +
                        12 : 59 : 51.6
koreksi librasi (nilai konstan)    = 00° 01’ 49.29” –
Istiqbal          = 12 : 58 : 2.3 GMT



6.      Melacak data:

a.       Semidiameter bulan (SDC)
SDC jam 12    = 0° 16' 33.4”
SDC jam 14  = 0° 16' 32.9”
Maka hasil interpolasi adalah : 00° 16' 33.4”  - (00° 16' 33.4”  - 00° 16' 32.9” ) x 01 : 58 : 2.3 / 1 = 0° 16' 32.5”
b.      Horizontal Parallaks bulan (HPC)
HPC jam 12    = 1° 0' 46”
HPC jam 14  = 1° 0' 44.2”
Maka hasil interpolasi adalah : 01° 0' 46”  - (01° 0' 46”  - 01° 0' 44.2” ) x 01 : 58 : 2.3 / 1 = 1° 0' 42.5”
c.       Lintang bulan (LC)
LC jam 12    = 0° 21' 56.7”
LC jam 14  = 0° 15' 2.9”
Maka hasil interpolasi adalah : 00° 21' 56.7”  - (00° 21' 56.7”  - 00° 15' 2.9” ) x 01 : 58 : 2.3 / 1 = -0° 8' 22.6”
d.      Semidiameter matahari (SDo)
SDO jam 12    = 0° 16' 16”
SDO jam 14  = 0° 16' 16”
Maka hasil interpolasi adalah : 00° 16' 16”  - (00° 16' 16”  - 00° 16' 16” ) x 01 : 58 : 2.3 / 1 = 0° 16' 16”
e.       Jarak bumi (JB) ==> True Geocentric Distance
JB jam 12    = 0.985232125454314
JB jam 14  = 0.985243496488046
Maka hasil interpolasi adalah : 0.985232125454314 - (0.985232125454314 - 0.985243496488046) x 01 : 58 : 2.3 / 1 = 0.985254495889176



7.      Horizontal Parallaks (HPO)

Sin HPO  = sin 08.794” ÷ JB
= sin 00° 00’ 08.794” ÷ 0.985254495889176
    HPO = 00° 00' 8.9”
8.      Jarak bulan dari titik simpul (H)
Sin H = sin LC ÷ sin 5°
= sin -0° 8' 22.6”  ÷ sin 5°
H   = -01° 36' 7.1”
9.      Lintang bulan maksimum terkoreksi (U)
tan U= [tan LC÷ sin H]
= [tan -0° 8' 22.6”  ÷ sin -01° 36' 7.1” ]
   U = 04° 58' 51.9”
10.  Lintang bulan minimum terkoreksi (Z)
sin Z = [sin U × sin H]
= [sin 04° 58' 51.9”  × sin -01° 36' 7.1” ]
  Z   = 00° 8' 20.7”
Z dan U diambil nilai mutlaknya
11.  Koreksi kecepatan bulan relatif terhadap matahari (K)
K  = cos LC × SB ÷ cos U
= cos -0° 8' 22.6”  ×  358° 50' 17.5”  ÷ cos 04° 58' 51.9”
K  =  00° 11' 50.8”
12.  Besar semidiameter bayangan inti bumi (D)
D            = (HPC + HPO – SDo) × 1.02
(1° 0' 42.5” + 00° 00' 8.9”  - 0° 16' 16” ) * 1.02
D            = 00° 45' 28.9”
13.  Jarak titik pusat bayangan inti bumi sampai titik pusat bulan ketika piringan bulan mulai bersentuhan dengan inti bumi (X)
X            = D + SDƒ
00° 45' 28.9”  + 0° 16' 32.5”
X   = 01° 2' 1.4”
14.  Jarak titik pusat bayangan inti bumi sampai titik pusat bulan ketika seluruh piringan bulan mulai masuk pada bayangan inti bumi (Y)
Y   = D – SDƒ
00° 45' 28.9”  - 0° 16' 32.5”
Y  = 00° 1' 17.1”



Catatan : Bila Y lebih kecil daripada Z maka akan terjadi gerhana bulan sebagian sehingga E dan T2 berikut ini tidak perlu dihitung. Bila Y lebih besar daripada Z maka akan terjadi gerhana total sehingga E dan T2 berikut ini harus dihitung.

Dari hitungan di atas Y lebih Kecil daripada Z sehingga terjadi gerhana sebagian, maka E dan T2 berikut ini tidak perlu dihitung.



15.  Jarak titik pusat bulan ketika piringan bulan mulai bersentuhan dengan bayangan



inti bumi sampai titik pusat bulan saat segaris dengan bayangan inti bumi (C)
cos C= cos X ÷ cos Z
cos  01° 2' 1.4”  ÷ cos  00° 8' 20.7”
cos C   =  01° 1' 27.5”
16.  Waktu yang diperlukan bulan untuk berjalan mulai ketika piringan bulanbersentuhandengan
 bayangan inti bumi sampai ketika titik pusat bulan segaris dengan bayangan inti bumi (T1)
T1            = C ÷ K
 01° 1' 27.5”  ÷  00° 11' 50.8”
T1            = 05j 11m 16.8d
17.  Jarak titik pusat bulan saat segaris dengan bayangan inti bumi sampai titik pusat bulan ketika seluruh piringan bulan masuk pada bayangan inti bumi (E)
cos E  = cos Y ÷ cos Z
  cos  00° 1' 17.1”  ÷ cos  00° 8' 20.7”
E       =  tak perlu dihitung
18.  Waktu yang diperlukan oleh bulan untuk berjalan mulai titik pusat bulan saat
segaris dengan bayangan inti bumi sampai titik pusat bulan ketika
seluruh piringan bulan masuk pada bayangan inti bumi (T2)
T2            = E ÷ K
tak perlu dihitung ÷  00° 11' 50.8”
T2            =  tak perlu dihitung
19.  Koreksi pertama terhadap kecepatan bulan (Ta)
Ta           = cos H ÷ sin K
   cos -01° 36' 7.1”  ÷ sin  00° 11' 50.8”
Ta           =  290° 4' 46.7”
20.  Koreksi kedua terhadap kecepatan bulan (Tb)
Tb           = sin LC÷ sin K
    sin -0° 8' 22.6”  ÷ sin  00° 11' 50.8”
Tb           = -0° 42' 25.4”
21.  Waktu gerhana (T0)
T0           = [sin 0.05 × Ta × Tb]
      [sin 0.05 ×  290° 4' 46.7”  × -0° 42' 25.4” ]
T0           = 00j 10m 44.4d
22.      Waktu titik tengah gerhana (Tgh)
Perhatikan Lintang bulan pada kolom Apparent Latitude Bulan pada jam FIB terbesar dan pada satu jam berikutnya.
- Jika harga mutlak Lintang Bulan semakin mengecil maka Tgh = Istiqbal + T0 – ΔT
- Jika harga mutlak Lintang Bulan semakin membesar maka Tgh = Istiqbal– T0 – ΔT
Karena harga mutlak lintang bulan semakin mengecil, maka
Tgh = Istiqbal+ T0 – ΔT
12 : 58 : 2.3 +  00j 10m 44.4d
Tgh         = 013j 8m 46.7d  GMT
Lalu hasil tersebut dikurangi ΔT (ΔT adalah koreksi waktu TT menjadi GMT)
Cara menghitung ΔT untuk tahun diatas 2000 adalah :
t  = (tahun – 2000) ÷ 100
ΔT = (102.3 + 123.5 x t +32.5 x t2) ÷ 3600
ΔT tahun 2018 adalah :
t    = (2018 – 2000) ÷ 100 = 0.18
ΔT    = (102.3 + 123.5 x 0.18² + 32.5 x 0.18²) ÷ 3600 = 0j 2m 5.6d
Tgh         = 013j 8m 46.7d  - 0j 2m 5.6d   = 13j 6m 41.1d
Untuk mengubah ke jam WIB ditambah 7
13j 6m 41.1d  + 07j = 20j 6m 41.1d   WIB
hari Selasa Legi, tanggal 31 Januari 2018 M.
Gerhana bulan sebagian ini dapat disaksikan di Indonesia.
23.  Waktu mulai gerhana
Tgh – T1                     
20j 6m 41.1d  - 05j 11m 16.8d    = 14j 55m 24.4d  WIB
24.  Waktu mulai total
Tgh – T2
20j 6m 41.1d  - tak perlu dihitung   = tak perlu dihitung WIB
25.  Waktu selesai total
Tgh + T2
20j 6m 41.1d  + tak perlu dihitung   = tak perlu dihitung WIB
26.  Waktu selesai gerhana
Tgh + T1
20j 6m 41.1d  + 05j 11m 16.8d    = 25j 17m 57.9d  WIB
Jika terjadi bulan sebagian (Y < Z), maka untuk menghitung lebar gerhana (LG) atau magnitude yakni lebar piringan bulan yang
masuk dalam bayangan inti bumi dapat dilakukan dengan rumus: LG = (( D + SDC– Z ) ÷ 2 × SDC) × 100%. Apabila
dikehendaki satuan ukurannya dengan ushbu’ (jari), maka hasil perhitungan lebar gerhana ini dikalikan 12.
Karena gerhana bulan sebagian, maka LG = 0.123318315100964 bagian, atau 1.47981978121157 jari



27.  Kesimpulan:

Gerhana bulan sebagian terjadi pada hari Selasa Legi, tanggal 31 Januari 2018 M.

a.       Mulai gerhana             :   14j 55m 24.4d   WIB
b.      Mulai total                    :  tak perlu dihitung  WIB
c.       Pertengahan gerhana  :   20j 6m 41.1d   WIB
d.      Akhir total                     :  tak perlu dihitung  WIB
e.       Akhir gerhana             :  25j 17m 57.9d   WIB



Gerhana bulan sebagian ini dapat disaksikan di Indonesia.


Bandingkan dengan :
==========HASIL TRACKING==========
GERHANA TOTAL, , 31 Januari 2018 M.
  Awal Gerhana   :11 : 52 : 07.06 UT
  Awal Total     :12 : 54 : 24.56 UT
  Tengah Gerhana :13 : 30 : 57.9 UT
  Akhir Total    :14 : 07 : 31.63 UT
  Akhir Gerhana  :15 : 09 : 51.42 UT
  Elongasi Terbesar   :179° 39’ 47’’

  Magnitudo Penumbra  :2.21111194953
  Magnitudo Umbra     :1.28135418640434

ALMUSRI', 06/3/2017 3:16:08 AM
APAKAYANK\Belilfalak_v06.1
=============================================
Juga Bandingkan dengan:

==KESIMPULAN TERJADINYA GERHANA BULAN==
                 Tanggal 31 Januari 2018 M.
--------------------------------------------------------
                      Jam Mnt Dtk
--------------------------------------------------------
AWAL GERHANA
AWAL TOTAL
PERTENGAHAN GERHANA
AKHIR TOTAL
AKHIR GERHANA
Menurut buku Ilmu Falak dalam Teori dan Praktek
========== Karya Muhyiddin Khazin
-----------------------------------------------------------------------------
27.  Kesimpulan:
Gerhana bulan sebagian terjadi pada hari Selasa Legi, tanggal 31 Januari 2018 M.
a.       Mulai gerhana             :   14j 55m 24.4d   WIB
b.      Mulai total                    :  tak perlu dihitung  WIB
c.       Pertengahan gerhana  :   20j 6m 41.1d   WIB
d.      Akhir total                     :  tak perlu dihitung  WIB
e.       Akhir gerhana             :  25j 17m 57.9d   WIB
Gerhana bulan sebagian ini dapat disaksikan di Indonesia.
Menurut buku Pegangan Ilmu Falak, Faza Manal
published by Burhan Rosyidi, ALMUSRI'
APAKAYANK\Belilfalak_v06.1
011/17/2017 8:00:18 AM

1 komentar: